mas template
Headlines News :
mas template
Home » » Anomali, From Indonesia With Coffee

Anomali, From Indonesia With Coffee

Written By maskolis on Saturday, 16 July 2011 | 03:23

Penggembala kambing di Etiopia suatu pagi menemukan kambing-kambingnya bergerak lebih lincah dan energik dari biasanya di dekat pohon yang berbuah merah. Tingkah laku mereka yang tak biasa menimbulkan rasa penasaran di hati si penggembala. Tertarik, ia menyantap buah-buah kecil yang sekarang dikenal dengan nama kopi. Segera saja tubuhnya merasa lebih segar.

Tak lama, seorang sufi asal Yaman, Shaikh ash-Shadhili yang sedang berkeliling Etiopia, kebetulan lewat. Melihat efek yang ditimbulkan dari buah-buah tersebut, ia lalu mengeksplorasi, mulai dari merebus hingga memanggangnya. Hasilnya, terciptalah minuman kopi yang menjadi obat penghilang kantuk sebelum sembahyang dan menjadi minuman favorit di mesjid-mesjid hingga akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Anomali From Indonesia With Coffee

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, baik jenis Arabika maupun Robusta. Sayang, kualitas premium kopi asli Indonesia malah jarang bisa dinikmati karena kebanyakan langsung diimpor ke beberapa negara. Masyarakat Indonesia, hanya bisa menikmati kopi dengan kualitas kedua ataupun ketiga.

Tak banyak yang tahu kalau Indonesia mempunyai kopi Arabika yang setara dengan Jamaica Blue Mountain Coffee, salah satu jenis kopi terbaik dan termahal di dunia. Jauh di ujung timur Indonesia, Wamena, Papua, di ketinggian 1600 meter di atas laut, terdapat kebun-kebun kopi milik penduduk asli Papua.

“Biji kopi di Wamena itu sama kualitasnya dengan biji kopi dari Jamaica. Pada jaman kolonial, ada orang Belanda yang membawa biji kopi dari Blue Mountain dan ditanam di Papua. Dengan kontur tanah dan cuaca yang mirip, kopi ini bisa dan memiliki kualitas mirip dengan aslinya,” jelas Muhammad Abgari, pemilik Anomali Coffee beberapa waktu lalu di Jakarta.

Jamaica Blue Mountain Coffee adalah kopi Arabika yang ditanam di daerah Blue Mountain di Jamaica. Kondisi pegunungan yang sejuk, berkabut dan tanahnya yang subur di ketinggian 1700 meter di atas laut menjadikan Blue Mountain sebagai tempat yang ideal untuk menghasilkan kopi kualitas premium. Diantara kopi Arabika lainnya, kopi ini mengandung kafein paling sedikit, lembut, tidak terlalu pahit, kandungan rasa asam yang pas. Well balanced.

Jadi, Indonesia patut berbangga karena mewarisi benih-benih kopi kualitas terbaik di dunia. Hal ini jualah yang membuat dua pemuda pecinta kopi, Irvan Helmi dan Muhammad Abgari bertekat melestarikan kopi Indonesia dan mempopulerkannya ke berbagai belahan bumi.Mimpi besar itu mulai diwujudkan dengan membuka kedai kopi mungil di kawasan Senopati, Jakarta dengan nama Anomali Coffee, kopi yang tak biasa. Mau tahu?

Mencintai Kopi dengan Hati

Derasnya gempuran warung kopi internasional di Indonesia, kehadiran Anomali Coffee serasa memberikan angin sejuk untuk mempertahankan keberadaan kopi anak negeri. Anda tidak akan menemukan warung kopi ini di mal, tetapi di sebuah bangunan sederhana berlantai dua di pinggiran jalan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tidak ada yang mencolok dari warung kopi yang digawangi Agam dan Irvan itu, kecuali papan nama kecil yang mudah membuat orang melewatkannya.

Saya pun nggak ‘ngeh’ saat mencari Anomali, sehingga harus menyisiri kembali jalan Senopati untuk menemukannya. Kami datang menjelang petang, waktu yang pas untuk menikmati kopi sambil bercengkerama dengan teman. Dengan konsep gudang kopi yang cozy, membuat saya betah berlama-lama. Di ruangan yang berdinding bata merah saya bisa melihat keseluruhan proses pembuatan kopi, mulai dari biji kopi mentah hingga menjadi bubuk.

“Biji kopi yang disajikan di adalah Freshly Roasted Beans sehingga karakteristik rasa dari biji-biji kopi tersebut selalu terjaga dalam kondisi maksimal,” terang Irvan yang memanggang sendiri biji-biji kopi ini.

Setiap minggunya, ia dan Agam memanggang dua kilo biji kopi mentah dari setiap jenis kopi yang berbeda. Ada tujuh jenis kopi Arabika yang disajikan. Java Jampit, Toraja Kalosi, Aceh Gayo Organik, Sumatera Lintong, Sumatera Mandailing, Bali Kintamani dan Papua Wamena. Semuanya dengan kualitas premium (dihasilkan dari panenan yang sama, spesies dan ukuran yang sama).

Bukan tanpa alasan kedua sahabat ini memilih lebih Arabika ketimbang Robusta. Arabika adalah primadona di dunia perkopian karena kualitasnya yang superior disamping kandungan kafeinnya lebih rendah daripada Robusta.

“Kami ingin kopi Arabika Indonesia bisa bersaing dengan kopi sejenis di dunia. Setelah ini sukses, baru kami akan mempromosikan kopi Robusta,” imbuh Agam.

Memanggang biji kopi dengan baik juga bukan perkara gampang. Butuh waktu tiga bulan untuk menghasilkan kualitas kopi yang premium. Irvan lalu bercerita, saat pertama memanggang di mesin Coffe Roaster yang khusus didatangkan dari Turki, seluruh biji kopi yang ia panggang gosong. “Asap yang keluar juga banyak banget sampai ke jalan, jadi dikira kebakaraan,” aku Irvan.

Terbukti usaha keras keduanya tidak sia-sia. Anomali Coffee kini menjadi alternatif bagi para penikmat kopi Indonesia. Setiap hari, apalagi weekend, pengunjung harus rela mengantri agar bisa menikmati aneka sajian kopi di gerai yang dibuka pada Juli 2007.

Untuk memanggangnya, dibutuhkan waktu selama 12-15 menit dengan suhu sekitar 185-195 derajat Celcius, kopi didinginkan dan dimasukkan ke dalam freezer selama satu hari. Hal ini untuk menghilangkan minyak yang dihasilkan dari panggangan dan kesegaran kopi tetap terjaga. Barulah biji-biji kopi yang sudah matang ini siap dijadikan bubuk kopi yang bisa bertahan selama tiga bulan.

Penasaran, saya mencoba kopi terbaru, Wamena Coffee. Konon kopi ini berasal dari benih kopi serupa dengan Jamaica Blue Mountain Coffee, one of the best coffee in the world.

Well, saya memang belum pernah merasakan si hitam dari Blue Mountain, tetapi saya akui kopi Wamena ini memang lain, sangat spesial. Tidak terlalu kental, tidak terlalu pahit dan juga meninggalkan after taste rasa asam yang lembut. Berbeda dengan kopi Toraja atau Sumatra yang lebih kental dan strong, meski keduanya sama-sama sedap.

Bagi yang tidak suka rasa original, ada banyak pilihan. Black Forrest Latte (campuran antara Anomali Espresso Blend, susu, sirup coklat dan rasberry), Orange Honey Kissed (campuran antara Anomali Espresso Blend, susu, orange peel dan madu) atau Crème Brule (campuran antara Anomali Espresso Blend, vanilla, susu).

Sebagai pendamping minuman kopi-kopi yang nikmat ini, ada berbagai jenis makanan. Turkey Cranberry Sandwich (pilihan roti ciabatta atau foccacia dengan irisan daging kalkun, sayuran diolesi dengan cranberry sauce dan mayonnaise), Anomali Club Sandwich (pilihan roti toasted double decker white bread atau whole wheat dengan irisan daging kalkun, beef bacon, sayuran diolesi dengan mayonnaise), Chocolate Melt Cupcake atau Lemon Cupcake.

Tak terasa malam mulai menjelang. Saya pun harus menyudahi obrolan ngalor ngidul saya dengan Agam dan Irvan, dua anak muda yang mencintai kopi dengan hati.(Selesai)

______________________________________________________

Sumber : Kompas.com
Edisi : Senin, 10 November 2008 | 14:30 WIB
Oleh : Angelina Maria Donna
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

mas template
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MASKOLIS - All Rights Reserved
maskolis
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya