Denpasar - Seorang pria tua santai melenggang dengan sepeda ontelnya. Dia membawa karung berisi buah kelapa saat melintas di kawasan Bali Tourism Development Centre di Nusa Dua, Bali. Tempat yang dilalui Nyoman Minta--nama lelaki itu--bukanlah kawasan sembarangan. Saat ia mengayuh sepedanya, tengah diselenggarakan pembukaan acara "ASEAN Fair", yang dihadiri orang nomor satu di republik ini: Susilo Bambang Yudhoyono.
Berjarak sekitar 200 meter dari posisi Yudhoyono, lelaki asal Banjar Celuk, Desa Mumbul, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, itu entah sadar atau tidak memasuki kawasan yang seharusnya steril dari warga yang tidak berkepentingan. Namun ia tampak tak terlihat oleh polisi yang menjaga ketat kawasan itu dan melenggang di trotoar jalan tempat acara berlangsung. Dia pun sempat menghentikan sepedanya untuk menyaksikan adegan aksi akrobatik di atas langit. Saat itu, SBY juga tengah menikmati aksi akrobatik tersebut.
Setelah itu, dia menuntun sepedanya dan sempat menurunkannya dari trotoar ke jalan raya. Hanya sekitar 10 meter dari tempat SBY, petugas pengamanan presiden langsung membekuknya dan menggiringnya masuk ke semak belukar di dekat sana. Adegan melenggangnya Minta di depan Presiden SBY itu direka ulang pada sore harinya. Dia menjalani sembilan adegan sebelum akhirnya diamankan petugas Pasukan Pengamanan Presiden.
Rekonstruksi ini digelar setelah pria yang bekerja sebagai petugas kebersihan itu menjalani pemeriksaan selama lima jam. Kepala Kepolisian Sektor Kuta Komisaris Gede Putu Dedy Ujiana mengatakan rekonstruksi dilakukan atas kejadian pada pagi harinya sekitar pukul 10.15 WITA. "Untuk keterangan soal ini, silakan konfirmasi ke Polda," katanya sebelum meninggalkan lokasi rekonstruksi.
Ihwal insiden ini, sebelumnya juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Presiden tidak marah. "Itu sisi lain dari atraksi udara," katanya. Dia mengatakan, mungkin perhatian orang tertuju ke udara sehingga ada yang luput dari pengamatan petugas.
Presiden SBY kemarin membuka “ASEAN Fair” di Nusa Dua, Bali. Acara ini akan berlangsung selama satu bulan hingga 23 November mendatang untuk mengiringi KTT ke-19 ASEAN. Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E. Pangestu mengatakan festival ini diprakarsai Indonesia, yang menjadi tuan rumah KTT dan sekaligus Ketua ASEAN periode kali ini.
"ASEAN Fair ini benar-benar akan memperlihatkan wajah ASEAN yang menggambarkan keanekaragaman kekayaan warisan budaya maupun persamaan sejarah, dan masyarakatnya, yang menjadikan kita satu komunitas," kata dia.
Sumber : tempointeraktif.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !