Putri Paramitha, gadis cantik dengan kaos berkerah berwarna hijau bertuliskan "Cowboy Girl H. Doni" dengan ramahnya menyapa para tamu yang akan membeli sapi. Ia menjelaskan secara detail, bobot, kualitas, dan harga sapi dengan ramah dan sesekali menebar senyum.
Mahasiswi semester akhir di salah satu universitas di Jakarta ini mengaku tertarik menjadi SPG sapi karena merasa tertantang. "Tertarik, senang. Kan tidak sendiri, ada juga teman yang lain," ujar Putri kepada VIVAnews.com di showroom sapi H. Doni, di Jalan Akses Kepala Dua, Cimanggis, Depok, Jumat 28 Oktober 2011.
Gadis yang tinggal di bilangan Cinere ini, mengatakan ia dan ketiga teman lainnya sudah menjalani profesi ini selama sembilan hari. "Sebelumnya kami sudah kerja sama Pak Haji di office-nya," tambah Putri. Putri mengatakan keluarga ataupun orang-orang di sekitarnya tidak keberatan dengan profesi yang ia jalankan sekarang. "Tidak ada masalah. Keluarga membolehkan, asal pekerjaan itu baik, apalagi ini membantu orang yang mau ibadah," tuturnya.
Ditanya apakah dalam melayani pembeli ada yang usil, ia mengatakan itu sesuatu yang biasa untuk profesi sales promotion girl (SPG). "Kalau itu, sih, biasa, ada yang mengatakan beli sapinya sekalian beli mbaknya," ujarnya sambil tertawa. SPG sapi lainnya, Lidia, mengaku senang menjalani profesi yang mungkin terdengar aneh di kalangan kaum hawa. "Aku asyik-asyik saja, kok," ungkap Lidia.
Dia memaklumi jika mencium bau tidak sedap ketika sedang memasarkan sapi. Menurutnya, itu adalah risiko pekerjaan. "Jelas baunya tidak enak. Tapi, lama- lama terbiasa," terang mahasiswi di salah satu universitas negeri di Jawa Barat. Lidia mengaku tidak mengalami hambatan dalam pekerjaannya karena telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. "Mudah, kok, kan sudah mendapat arahan dari Pak Haji," ujar warga Lenteng Agung ini.
Namun Lidia tidak mau mau menjawab saya ditanya berapa bayaran yang ia terima selam menjadi SPG sapi. "Itu rahasia dong," sambutnya. Salah satu pegawai yang bekerja di showroom H. Doni ini mengatakan, perharinya SPG dibayar sebesar Rp 300 ribu. "Perhari Rp 300 ribu selama dua pekan," ujar salah satu pegawai itu.
Sumber : metro.vivanews.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !