Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mempertimbangkan untuk  membuat stasiun pengisian bahan bakar luar angkasa. Dengan adanya pom  bensin antariksa ini, NASA berharap bisa melakukan percepatan rencana  mengirim astronotnya ke jarak yang lebih jauh. Seperti dikutip  dari The New York Times, pom bensin antariksa ini akan mampu  mengisi bahan bakar pesawat ulang-alik di orbitnya, sebelum melanjutkan  perjalanan ke bulan, asteroid, juga Mars.
Saat ini, kebutuhan  bahan bakar untuk misi luar angkasa memang masih diangkut dengan  menggunakan roket. Karena itu bahan bakarnya sering pula terbatas,  sesuai dengan kapasitas kapal ulang-alik tersebut. Bulan depan,  para insinyur akan melakukan pertemuan di markas NASA di Washington.  Mereka akan mendiskusikan pom bensin ini, sehingga bisa dimanfaatkan  untuk misi antariksa dengan tujuan yang lebih jauh.
Saat ini,  NASA memang memiliki ambisi untuk melakukan misi dengan menggunakan  roket pengangkut berat yang akan dibangun. Tapi, pertemuan di markas  NASA itu malah akan membahas rencana penyelesaian pom bensin antariksa  itu dalam enam bulan ke depan, dan diharapkan selesai Juli mendatang. Dengan  pembangunan pom bensin antariksa ini, sepertinya NASA akan melupakan  studi untuk menggunakan roket pengangkut berat. NASA kemungkinan akan  mengkombinasikan penggunakan roket kecil dengan pom bensin antariksa  untuk mempercepat mencapai target tujuan dengan lebih cepat dan lebih  murah. 
Dengan target itu, setidaknya dilakukan untuk jangka  waktu 20 tahun ke depan. Ini termasuk untuk mengejar misi kembali ke  bulan, atau mengunjungi suatu asteroid. Sedangkan, misi ke Mars  diperkirakan baru bisa dilakukan tahun 2030-an. "Studi ini  menggarisbawahi manfaat stasiun pengisian bahan bakar, dengan fokus  tertentu," kata William H. Gerstenmaier dari NASA, dalam pernyataan  persnya. 
"NASA sedang mempelajari pom bensi itu dan bagaimana  agar bisa digunakan dengan sejumlah elemen yang diajukan, agar bisa  hemat dana dan rencana eksploarasi berkelanjutan," lanjut Gerstenmeier. Berdasarkan  rencana di dokumen, pom bensin akan diluncurkan terlebih dahulu.  Setelah itu, roket-roket lain yang membawa bahan bakar ke stasiun  pengisian bahan bakar itu diluncurkan kemudian, sebelum ada pesawat  ulang-alik pertama yang datang untuk mengisi bahan bakar.
Tentu  saja ini akan menambah jumlah peluncuran misi ulang-alik, dari empat  menjadi 11 hingga 17 peluncuran. Untuk mengirim astronot ke asteroid  pada 2024 pun, studi itu menyebutkan kebutuhan anggaran pada 2012 hingga  2030 sebesar US$60 miliar hingga US$ 80 miliar. Sedangkan studi  tahun lalu menganggarkan dana US$143 miliar untuk peluncuran roket  pengangkut berat. Misi itu sendiri baru bisa dilakukan hingga 2029. 
Tidak Mulus
Bulan lalu, NASA meluncurkan desain Sistem Peluncuran Ulang-alik,  dengan roket pengangkut berat yang baru. Tujuannya adalah mengangkat 70  metrik ton misi ulang alik tanpa awak ke luar angkasa pada 2017, dan  terus dikembangkan hingga bisa mengangkut 130 ton. 
Namun,  rencana NASA membangun pom bensin antariksa tidaklah mulus. Dalam rapat  dengar pendapat dengan kongres, anggota kongres dari Partai Republik  Dana Rohrabacher, meminta NASA menjelaskan rinci mengenai pembangunan  stasiun pengisian bahan bakar antariksa itu. Tapi, Kepala Administrasi  NASA Mayjen Charles F. Bolden mengaku belum tahu secara mendetail.
Bolden  memang menjanjikan akan menyediakan informasi rencana NASA ini kepada  kongres. "Tapi saya terkejut NASA menyimpan laporan sepenting ini, jauh  dari pembuat keputusan di legislatif," kata Rohrabacher.
Sumber : teknologi.vivanews.com



0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !