Nasib Onthel Nyoman Minta Dicemaskan Rekan Kerjanya

Denpasar - Nasib Nyoman Minta, yang berurusan dengan aparat keamanan gara-gara melewati lokasi acara pembukaan ASEAN Fair yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dicemaskan rekan kerjanya di kawasan Nusa Dua, Bali. “Kasihan sekali karena orangnya sangat rajin dan polos,” kata Made Dani, petugas kebersihan di Pantai Peninsula, Nusa Dua, kepada Tempo, Selasa, 25 Oktober 2011.

Menurut Made Dani, tidak mungkin Nyoman Minta punya niat mengacaukan acara atau membuat kerusuhan di lokasi acara yang dihadiri para pejabat tinggi berbagai negara tersebut. Melewati kawasan yang dinyatakan steril itu bukanlah hal yang disengaja oleh Nyoman Minta. “Mungkin saat itu dia melewati lokasi itu karena mau pulang ke rumahnya,” ujar Made Dani.

Made Dani menuturkan, Nyoman Minta bekerja sebagai petugas kebersihan di kawasan Pantai Nusa Dua sejak satu tahun lalu. Setiap hari, Nyoman Minta bekerja mulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00 WITA. Nyoman Minta juga kerap mendapat tugas kerja sore hari mulai pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WITA. Tugas Nyoman Minta adalah membersihkan sampah yang berserakan di pantai.

Kecemasan juga dikemukakan rekan Nyoman Minta lainnya, Radtya. Laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang asongan (dalam bahasa Bali disebut pedagang acung) di pantai tempat Nyoman Minta bekerja itu bahkan mengkhawatirkan nasib Nyoman Minta. Apalagi setelah insiden itu, informasi keberadaan Nyoman Minta simpang siur.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Raditya, Nyoman Minta menjalani pemeriksaan hingga Senin malam, 24 Oktober 2011. Kemudian Selasa siang, 25 Oktober 2011, Nyoman Minta kembali harus diperiksa di kepolisian. Di kantor polisi, Nyoman Minta hanya membubuhkan tanda tangan. “Hanya tanda tangan,” tutur Raditya. Juga tak jelas baginya apa yang dimaksud dengan tanda tangan tersebut. “Kami takut dia akan stres berat. Semoga mendapat perlakuan yang baik dari aparat,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, keberadaan Nyoman Minta masih misterius. Polisi mengaku telah melepaskannya, namun ketika dicek ke alamat rumahnya di Jalan Taman Ayodya, Mumbul, Nusa Dua, Selasa, 25 Oktober 2011, Nyoman Minta tidak ada. Rumah tersebut dalam keadaan kosong.

Di Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Selatan, salah satu tempat Nyoman Minta diperiksa, Senin, 24 Oktober 2011, juga tidak ada tanda-tanda keberadaan Nyoman Minta. Tidak seorang pun polisi di Polsek tersebut yang bersedia memberikan keterangan. “Bapak Kapolsek dari pagi ada acara di luar kantor,” ucap salah seorang polisi.

Nyoman Minta membuat heboh Istana karena melenggang santai dengan sepeda onthel-nya di kawasan steril. Karena aksinya itu, Nyoman sempat diinterogasi polisi.

Sumber : tempointeraktif.com