Aliran musik yang memekakkan telinga ala heavy metal memang cukup banyak digemari, terutama di kalangan anak muda. Tapi orang tua agaknya perlu mewaspadai jika anak-anak remaja mereka menggandrungi aliran musik semacam ini. Sebab remaja yang mendengarkan musik keras heavy metal berisiko depresi dan bunuh diri.
Sebuah kajian yang dilakukan oleh Katrina McFerran dari Melbourne University, Australia, selama lima tahun menemukan bahwa musik heavy metal menyebabkan gangguan mental di beberapa remaja yang berusia 13 hingga 18 tahun.
"Kebanyakan anak muda mendengarkan berbagai musik untuk tujuan yang positif: melawan kebisingan, meningkatkan suasana hati, atau memberikan energi saat berolahraga. Tetapi orang-orang muda lebih mungkin berisiko mengalami depresi karena mendengarkan musik dengan cara yang negatif, terutama musik heavy metal," kata McFerran seperti dikutip dari Herald Sun, Jumat (21/10/2011).
McFerran mengatakan genre musik lainnya seperti rap, rock dan pop tidak memiliki hasil yang sama seperti gene heavy metal. Menurutnya, remaja menyukai aliran heavy metal sebagai pelarian dari realitas. Beberapa musik yang dimainkan dianggap mencerminkan rasa sakit yang dirasakan, sehingga membuat mereka merasa tidak sendirian.
Namun hasil penelitian ini juga menemukan bahwa mendengarkan musik aliran heavy metal dapat meningkatkan suasana hati beberapa orang remaja. Orangtua disarankan untuk bertanya kepada anak-anaknya mengenai apa yang dirasakan setelah mendengarkan musik heavy metal. Dan jika anak-anak sedang dalam keadaan sedih atau kecewa, sebaiknya mereka berhenti mendengarkannya.
Sumber : detikhealth.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !