Manado - Sebenarnya ini fenomena yang wajar dan biasa terjadi, seringkali kita dengar berita di media sebuah benda mirip dengan sosok yang biasa kita kenal, atau bahasa kerennya pareidolia. Sebuah fenomena psikologis dimana otak mempersepsikan apa yang sedang kita saksikan dengan apa yang pernah kita lihat atau alami sebelumnya. Hal ini juga dialami warga Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, dihebohkan dengan penemuan nanas yang bentuknya mirip seperti manusia. Nanas mirip manusia itu ditemukan oleh suami istri Julin Rogahang dan Jul Mamonto, di kawasan proyek Geothermal, Senin, 13 Juni 2011.
Keanehan lainnya dari nanas ini yaitu mempunyai 12 tunas di bawah nanas utama. Terkesan, tunas-tunas tersebut tengah melindungi nanas unik itu. Pasangan Julin dan Jul awalnya tak terlalu memperhatikan keberadaan nanas itu. Sebab, di sekitar kawasan tersebut memang daerah tumbuhan nanas. Namun setelah mereka beberapa kali melewati nanas tersebut, Julin merasa ada yang aneh. “Saya merasa nanas tersebut seolah memperhatikan saya,” ujarnya, Selasa, 14 Juni 2011.
Julin lantas memanggil suaminya Jul untuk memeriksa nanas tersebut. Mereka pun terkejut ketika memperhatikan ternyata bentuk nanas itu mirip wajah manusia. Mereka lantas membawa pulang nanas tersebut. Kabar mengenai nanas aneh ini pun langsung menyebar luas. Hingga kemarin malam, ratusan masyarakat masih memadati rumah pasangan ini untuk melihat nanas tersebut.
Sejumlah masyarakat beranggapan, nanas mirip manusia ini merupakan pertanda jika proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tengah dilakukan di desa mereka tidak direstui. Sebab, sejak awal proyek ini berlangsung pada tahun 2010 lalu, berbagai kejadian aneh juga terjadi di lokasi pembangunan proyek tersebut. Mulai dari ditemukannya ular berkepala dua, hingga sejumlah pekerja proyek yang mengaku sering melihat seorang nenek lalu tiba-tiba menghilang secara misterius.
Selain itu, sejumlah peralatan dalam proyek tersebut juga rusak tanpa sebab yang jelas. “Memang banyak mitos yang berkembang jika eksplorasi yang dilakukan tidak disenangi oleh para tetua kampung di lokasi geotermal tersebut. Alhasil selalu saja ada kejadian heboh yang terjadi,” ujar Ris Mamonto, warga sekitar, dan sejumlah warga lainnya.
Baca juga : Fenomena Pareidolia
Sumber : tempointeraktif.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !