Ini adalah hari bersejarah. Mulai Selasa 18 Oktober 2011 dini hari, lebih dari 1.000 tahanan Palestina mulai meninggalkan penjara-penjara Israel. Juru bicara otoritas penjara mengatakan, 447 tahanan telah diantar ke titik pertemuan yang disepakati dengan Palang Merah.
Seperti dimuat CNN, untuk mengawal proses pemulangan, 1.000 polisi disiagakan, untuk menjaga masyarakat, sekaligus keamanan konvoi tahanan yang mengarah ke perbatasan dengan Mesir. Pemulangan tahanan Palestina dilakukan pasca Mahkamah Agung Israel menolak gugatan yang menentang pertukaran 1.000 tahanan Palestina dengan satu tentara Israel, Senin kemarin.
Israel dan Hamas minggu lalu bersepakat untuk membebaskan 1.027 tahanan Palestina dalam dua tahap -- termasuk mereka yang sedang menjalani hukuman seumur hidup karena menyerang Israel. Tahap dua pemulangan tahanan akan dilakukan kemudian, masih di tahun 2011. Tahanan sebanyak itu dibebaskan untuk satu nyawa.
Siapa orang yang dianggap sangat berharga sehingga ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan?
Dia adalah Gilad Shalit, berpangkat sersan di kemiliteran Israel. Saat diculik ia baru berusia 19 tahun. Militan Palestina menyerang tanknya, membunuh dua orang rekannya, dan lalu menjadikannya tawanan. Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu telah mengirim surat pada keluarga korban serangan mujahidin Palestina, untuk mengatakan, ia memahami betul rasa sakit yang dirasakan mereka. "Keputusan untuk membebaskan Gilad Shalit adalah salah satu yang terberat yang pernah saya ambil," kata Netanyahu. Namun, dia menambahkan, "Israel tak akan mengabaikan tentara dan rakyatnya."
Termasuk dalam daftar tahanan yang dibebaskan adalah Ahlam Tamini, reporter wanita yang terlibat kasus bom bunuh diri di restoran pizza di Yerusalem pada 2011 lalu, yang menyebabkan 15 orang tewas. Meski kontroversial, pembebasan Shalit tawanan disambut gembira publik Israel. "Dia adalah anak kami semua," kata Daniel Taub, Duta Besar Israel untuk Inggris.
Tak hanya Israel, umat Yahudi di seluruh dunia juga merayakan kebebasannya. "Kami telah menantikan kebebasannya selama lima tahun ini," kata wakil Federasi Yahudi Amerika Utara, William Daroff. Pasca ditawan, orang tua Gilad Shalit memimpin pawai 12 hari dari rumah mereka di utara Israel sampai di depan Kantor PM Netanyahu pada 2010 lalu. Mereka berkemah di halaman perdana menteri hingga minggu lalu.
Aksi itu memancing seruan dari sejumlah engara agar Shalit dibebaskan, termasuk Inggris dan Amerika Serikat. Shalit lahir 28 Agustus 1986, di kota pesisir Israel Naharia dan pindah bersama keluarganya ke barat Galilea dua tahun kemudian.
Operasi militer untuk membebaskannya telah dilakukan, namun gagal. Ia lalu diperlakukan dalam kondisi incommunicado -- tak boleh berkomunikasi dengan siapapun.Bukti terakhir bahwa dia masih hudip didapat pada 2009. Untuk alasan berbeda, pembebasan Shalit juga dirayakan rakyat Palestina, yang sekian lama menunggu kepulangan para pahlawannya.
Sumber : dunia.vivanews.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !