Wanita selalu mendambakan bentuk payudara yang indah. Tak heran jika  teknologi kecantikan untuk memperbaiki bentuk payudara berkembang sangat  pesat. Dulu, implan payudara selalu menjadi menjadi pilihan  untuk membesarkan ukuran payudara. Tapi, tidak semua wanita dapat  menerima adanya benda asing di dalam tubuhnya. Belum lagi,  kekhawatiran akan risiko operasi dan tindakan operasi ulang di masa  mendatang.
Karena itu kemudian dikembangkan teknik stem cell  breast augmentation yang menggunakan lemak tubuh sendiri yang  diproses secara khusus untuk diambil stem cell-nya. Jaringan  lemak sejak lama diketahui merupakan jaringan yang paling kaya akan stem  cell.
"Sebenarnya, tindakan ini sudah lama dikenal. Namun  masih kontroversial. Lemak yang dipindahkan akan hilang karena banyak  terserap tubuh. Makanya, payudara atau bokong yang menjalani proses ini  bisa kempes lagi," ujar dr. Enrina Diah, Sp. BP, ahli bedah plastik  Ultimo Aesthetic & Dental Center.
Dengan kemajuan ilmu  kedokteran dalam bidang stem cell, akhirnya dikembangkan pula  teknik memproses lemak yang akan dipindahkan. 
Setelah setuju menjalani stem cell breast augmentation,  pertama-tama pada pasien akan dilakukan liposuction alias  pengangkatan lemak di daerah-daerah yang berlebih seperti di perut,  paha, maupun bokong.
Sebagian lemak tersebut akan diproses dengan menggunakan enzim dan  mengalami kolagenase untuk mengekstraksi stem cell. Tahap  selanjutnya adalah memroses lemak di dalam inkubator selama satu jam.  Setelahnya, stem cell  dicampurkan kembali dengan sebagian sisa  lemak hasil liposuction yang lalu  diinjeksi ke payudara  dengan hanya meninggalkan 4 mm bekas luka.
Tujuan penggunaan stem  cell ini adalah untuk memperkecil jumlah lemak yang diserap tubuh  dan meningkatkan kualitas jaringan payudara termasuk kulit dengan  dirangsangnya regenerasi sel. "Stem cell akan  menstimulasi payudara untuk membentuk pembuluh darah baru. Biasanya,  1-2 bulan pertama ukuran payudara akan menyusut sedikit karena adanya  penyerapan pada tubuh. Tapi, hal ini tidak akan memengaruhi ukuran  payudara setelahnya karena lemak tidak akan terserap," paparnya.
Menurut  dokter cantik ini, stem cell breast augmentation juga memiliki  efek mengencangkan sehingga risiko payudara kendor seiring bertambahnya  usia pun berkurang.
Sumber : kosmo.vivanews.com
 
 




 
 
 
 
 
 

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !