Bulu badan atau lebih tepatnya rambut halus di permukaan kulit perempuan  sering dikaitkan dengan gairah seks yang lebih tinggi. Namun di sisi  lain cenderung tidak subur, karena kondisi ini menandakan hormon  laki-lakinya lebih dominan. Kelebihan bulu badan khususnya di  daerah perut dan dagu merupakan pertanda buruk jika dikaitkan dengan  peluang seorang perempuan untuk punya keturunan. Selain itu, perempuan  dengan kondisi ini juga lebih rentan berbagai risiko kesehatan yang  biasanya lebih banyak dialami oleh laki-laki.
Menurut penelitian  yang dilakukan oleh Ricardo Azziz dari Georgia Health Science  University, pertumbuhan rambut-rambut halus di bagian itu  menunjukkan produksi hormon androgen yang berlebih. Normalnya, hormon  ini lebih dominan pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.
Pada  laki-laki khususnya di masa puber, hormon androgen berfungsi  menumbuhkan ciri-ciri seks sekunder seperti tumbuhnya jakun, kumis dan  jenggot, rambut kemaluan serta rambut-rambut halus di bagian tubuh  lainnya. Hormon ini juga ada pada perempuan tapi kalah dominan dibanding  testosteron.
Dalam penelitiannya, Azziz berhasil membuktikan  bahwa tumbuhnya rambut di bagian dagu dan perut perempuan merupakan  gejala kelebihan androgen. Hal itu disimpulkannya setelah membandingkan  1.116 mahasiswi di University of Alabama, serta 835 pasien yang memang  didiagnosis kelebihan androgen.
"Kami meyakini bahwa pendekatan  ini 80 persen akurat dan pemeriksaannya lebih mudah karena bisa diamati  dengan mata telanjang," ungkap Azziz yang juga seorang ahli  endokrinologi reproduksi, seperti dikutip dari Indiavision,  Jumat (4/11/2011).
Azziz menambahkan, perempuan dengan gejala  kelebihan androgen juga akan menghadapi risiko kesehatan yang sama  dengan laki-laki. Misalnya jadi lebih rentan obesitas, disfungsi  metabolik, diabetes, sakit jantung dan yang paling mengkhawatirkan  adalah lebih susah memiliki keturunan.
Sumber : detikhealth.com
 
 



0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !