mas template
Headlines News :
mas template
Home » » Bagaimana Solusi Berhenti Onani?

Bagaimana Solusi Berhenti Onani?

Written By maskolis on Friday, 23 September 2011 | 09:11

onani maskolis

Tanya:

Assalamu’alaikum wr.wb.

Langsung saja ya dok, saya mempunyai keluhan nie, dulu waktu kecil badan saya termasuk anak yang tinggi dan bongsor, tetapi ketika kelas 5 SD saya mengenal onani, saya merasa kecanduan sampe sekarang bahkan saya bisa melakukannya sehari sampe 4 kali bahkan sampe sekarang pun kebiasaan itu tidak bisa saya hentikan, kalau sehari saja saya tidak melakukan itu maka pikiran saya gelisah dan melakukan kerjaan apapun tidak bisa konsentrasi. Semenjak mengenal onani saya merasa pertumbuhan tubuh saya terhambat bahkan tersalip anak-anak dibawah umur saya.

Tinggi badan saya sekarang cuma 158 cm dan umur saya sekarang sudah 23 tahun, tentu saja sebagai seorang lelaki, hal ini membuat saya jadi agak minder apalagi kalau di dekat cewek yang lebih tinggi dari saya. Yang mau saya tanyakan, apakah kebanyakan onani dapat menghambat pertumbuhan saya, bagaimana dok, solusinya? Terus bagaimana cara untuk menghentikan kebiasaan saya, soalnya saya sudah melakukan berbagai cara tapi tidak berhasil. Sekian dari saya, saran dan solusi dokter sangat saya tunggu dan saya nantikan.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Dimas

Jawab:

Assalamu’alaikum wr.wb.
Sebelum menjawab pertanyaan Anda, marilah kita renungkan sejenak firman Allah dan hadits Nabi berikut ini:

Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.”[QS. Al-Mukminun (23): 5-7].

Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mempunyai kemampuan hendaklah segera menikah, karena menikah itu lebih menundukkan mata dan lebih menjaga kehormatan diri. Dan barangsiapa yang belum mampu hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat membentenginya.”[Muttafaq Alaih].

Nah, sekarang…. marilah kita bahas tentang onani. Selamat mengikuti….

Apa itu Onani?

Terminologi onani atau masturbasi dapat diartikan sebagai aktivitas menyentuh, meraba, memainkan, merangsang bagian tubuh (misalnya: alat kelamin) dengan tujuan untuk memuaskan hasrat seksual dirinya sendiri (autoerotism). Adapun istilah masturbasi biasa digunakan untuk mengartikan onani yang biasa dilakukan oleh kaum wanita. Istilah lain untuk onani adalah “swalayan”, melancap (bahasa Malaysia), istimna (bahasa Arab).

Bagaimana Onani itu Bermula?

Konon menurut Alkitab, tepatnya dalam Kejadian 38:6-10, hikayat, riwayat, kisah, atau sejarah Onani berasal dari seseorang bernama Onan yang sedang gelisah. Ia disuruh ayahnya, Yehuda, untuk menikahi janda almarhum kakaknya. Onan merasa keberatan karena ia yakin bahwa anak yang lahir akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Maka, Onan kemudian memutuskan untuk menumpahkan spermanya di luar tubuh janda tersebut setiap kali mereka berhubungan seksual, bukan di dalam vagina. Dengan cara itu, janda kakaknya tidak akan hamil. Namun, cara itu harus berakhir tragis karena ternyata membuat Tuhan murka dan Onan mati.

Berapa kali “idealnya” beronani dalam seminggu?

Tidak ada “harga normal” atau pedoman untuk onani, namun ada yang menyebutkan biasanya onani dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, pendapat ini kurang kami setujui karena memang tidak didukung referensi yang kuat dan valid. Disarankan untuk sama sekali TIDAK beronani dalam seminggu, mengingat hampir tidak ada manfaat onani, kecuali pemuasan hasrat seksual semata.

Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Onani?

Kami memiliki beberapa tips efektif untuk menghentikan kebiasaan onani, seperti:

  • Awali dengan berdoa, memohon dan bertaubat kepada Allah, untuk berhenti dari onani selamanya.
  • Harus memiliki tekad, kemauan, dan motivasi yang kuat dari diri sendiri.
  • Terapkan sistem “reward and punishment” yang tegas dan disiplin untuk diri sendiri. Misalnya: jika satu hari saya tidak beronani, maka saya akan “menghadiahi diri sendiri” dengan membeli es krim yang lezat atau berjalan-jalan ke pantai. Jika saya beronani satu kali saja, saya harus “menghukum diri sendiri” dengan membaca satu buku tentnag ilmu pengetahuan.
  • Katakan TIDAK pada ONANI dan SEX sebelum MENIKAH!!!
  • Hendaknya tidak sering menyendiri, melamun, atau menonton film yang “membangkitkan gairah”.
  • Bergaullah dengan orang-orang yang alim, cerdas, sholeh, beriman, bertakwa. Hindarilah lingkungan pergaulan yang membawa Anda menuju “lembah maksiat” atau “dunia hitam”.
  • Perbanyaklah beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan Anda. Jika Anda beragama Islam, maka seringlah berpuasa sunah, sholat berjamaah, sholat malam, berzikir, membaca Alquran, dsb.
  • Jika Anda “hobi beronani”, berhati-hatilah atau waspadalah dengan kanker prostat! Sebab, hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Nottingham Inggris, menyatakan bahwa pria berusia antara 20-30 tahun yang “gemar beronani” memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker prostat. Juga, Sebanyak 34% atau 146 dari 431 orang yang terkena kanker prostat sering melakukan onani mulai usia 20 tahun. Sekadar tambahan, kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di kelenjar prostat, disebabkan karena sel prostat bermutasi dan mulai berkembang di luar kendali.
  • Sibukkanlah diri Anda dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, misalnya: berolahraga, pecinta alam, membaca buku, menulis, bernyanyi, memasak, berkebun, dsb.
  • Ingatlah bahwa hukum onani adalah haram, dan onani itu merupakan “zina tangan”.
  • Hindari bergaul dengan teman atau sahabat yang juga “hobi beronani”. Sebab seseorang itu dapat dinilai; salah satunya dengan siapa (saja) ia bergaul.
  • Mandilah secepat mungkin. Hindari untuk berlama-lama di kamar mandi.
  • Hindari melihat tontonan, tayangan, gambar, video, yang “syur”, “aduhai”, atau porno, baik di internet, televisi, VCD, DVD, dsb. Hindari juga “bacaan dewasa”, “kisah panas”, atau “bumbu-bumbu seksual”, kecuali Anda sudah menikah dan akan melakukan hubungan seks.
  • Perbanyak aktivitas fisik, terutama jika sedang stres atau diri Anda sedang dalam keadaan tertekan.
  • Lakukan semua hal, aktivitas, atau kegiatan yang Anda sukai, sepanjang tidak melanggar aturan agama dan norma.
  • Temukan, kembangkan, dan salurkan semua bakat, hobi, dan kreativitas Anda semaksimal mungkin.
  • Sadarilah bahwa onani hanya akan menghabiskan energi dan waktu Anda yang sebenarnya dapat Anda gunakan untuk melakukan hal-hal lainnya yang bermanfaat.
Oh iya, ada satu hal lagi yang perlu Dimas ketahui… . kami belum menemukan referensi yang mengatakan bahwa kebanyakan onani itu menghambat pertumbuhan. Yang mungkin terjadi adalah, energi yang seharusnya untuk tumbuh kembang tubuhmu kahirnya habis sia-sia hanya untuk beronani. Jelas bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi beronani dengan tingkat petumbuhan.

Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Oleh : Dr. Dito Anurogo

Sumber : netsains.com
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

mas template
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MASKOLIS - All Rights Reserved
maskolis
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya