Tak Hanya Pria, Wanita Pun Senang Nonton Blue Film

New York City - Stereotip hanya pria yang gemar menonton blue film atau film porno sepertinya harus diubah. Pasalnya, meski hampir semua pria dewasa pernah menonton pornografi, ternyata wanita dewasa pun tak sedikit yang aktif menonton film panas tersebut.

Konselor seksualitas dan penulis terlaris New York Times, Ian Kerner, Ph.D mengatakan, beberapa tahun lalu kecenderungan wanita menonton film porno memang minim, tapi seiring berjalannya waktu, semua kebiasaan itu pun bergeser. "Sama halnya dengan perselingkuhan wanita yang meningkat, wanita juga menyusul kaum pria termasuk ada kecenderungan pada pornografi," ujar Ian seperti dilansir CNN, Selasa (25/5/2011) kemarin.

Dilihat dari sisi biologis dan sosiologis, pria dan wanita memiliki alasan berbeda untuk menonton film porno. Menurutnya, dari sisi biologis, hasrat seks wanita lebih kompleks dibanding pria. Sementara kaum Adam, stimulasi visual yang ditontonnya dari video porno bisa mendongkrak gairah seks yang membuat orgasme datang. Dalam hal ini, pornografi dapat menginisiasi jalur seks pria dengan cepat.

Namun, bukan berarti saat menonton film porno, wanita tak menanggapi rangsangan visual dengan baik atau stimulasi yang tidak mengarah pada stimulasi genital. "Tapi gairah itu tidak selalu memicu keinginan yang sama dengan apa yang dilakukan pria," terangnya.

Sementara pada sisi sosiologis, pornografi dinilai sebagai kejahatan oleh wanita. Sebab, pornografi telah mengeksploitasi dan merendahkan wanita. Karenanya, wanita yang menikmati film porno dinilai telah mengkhianati kaumnya sendiri.

Dimata Kerner, beberapa wanita mungkin masih merasa pendapat tersebut benar dan ada banyak wanita yang merasa tidak nyaman dengan film porno. "Tetapi ada banyak juga wanita yang tidak setuju dan justru melihat poronografi sebagai bentuk pilihan pribadi untuk pelarian erotis, dan itu bukan masalah yang besar," urai Kerner.

Ironisnya, dalam penelitian tersebut, ketakutan terbesar dari maraknya pornografi adalah akan berdampak negatif bagi wanita yang belum dewasa. Apalagi, dorongan untuk melihat film porno kebanyakan muncul saat anak-anak memasuki usia 10 tahun.

Kerner mengamati, ada beberapa faktor yang membuat kecenderungan terkait hubungan antara wanita dan film porno. Yakni, lebih banyak pasangan yang menikmati pornografi bersama, dan wanita lebih sering memimpin dalam memilih materi film porno. Wanita pun menggunakan pornografi untuk mendapatkan mood untuk seks atau menikmati seksualitas mereka sendiri. Kebanyakan wanita menonton film porno untuk mempelajari teknik-teknik seks baru atau mengeksplorasi situasi petualang seksual.

Dalam menikmati film porno, wanita hanya ingin memuaskan keingintahuan umum tentang seks dan kebanyakan mereka merasa nyaman dan percaya diri dalam menegaskan pendapat mereka pada subjek pada media pornografi.

"Singkatnya, wanita semakin menggunakan pornografi untuk cukup banyak alasan dan kesenangan yang sama dengan pria. Sedangkan pria semakin terkejut melihat pasangan wanitanya tertarik dengan film porno," tegas Kerner.

Sumber : today.co.id