Wells, Somerset, Dokter sering menganjurkan pasien untuk memperbanyak makan sayur dan buah agar tubuh tetap sehat. Tapi bagi Chrissie Roberts, makan buah dan sayur ibarat pisau yang dapat membuatnya terbunuh. Chrissie Roberts (22 tahun) mengalami alergi aneh terhadap semua buah dan beberapa sayur sejak usia 15 tahun. Jika tidak sengaja menelan buah, ia akan mengalami reaksi alergi mulai dari ruam merah di wajah, sesak napas bahkan tidak bisa bernapas karena tenggorokannya serasa tertutup, yang bisa mengancam nyawa.
Tak hanya makan buah segar, Chrissie juga akan mengalami reaksi alergi ketika menggunakan produk kosmetik atau shampo yang menggunakan bahan dasar buah. Kini untuk mencukupi nutrisi tubuhnya, Chrissie yang sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah ini harus mengonsumsi multivitamin. Dokter mendiagnosis Chrissie dengan 'oral allergy syndrome', yang membuatnya mengembangkan sekelompok reaksi pada mulut bila memakan buah-buahan segar dan sayuran. Sindrom ini biasanya berkembang pada penderita hay fever tetapi dapat meningkat di kemudian hari.
"Dulu kami selalu makan melon setiap hari pada saat waktu istirahat. Suatu hari saya sedang bermain dengan teman-teman dan menempatkan seluruh wajah saya ke dalam buah. Setelah 10 menit saya mengalami ruam merah di wajah dan tenggorokanku mulai menutup. Saya suka melon dan saya mencoba memakannya lagi, tapi reaksi kedua bahkan lebih ektrem dan saya sadar bahwa saya mengalami alergi," jelas Chrissie Roberts, yang berasal dari Wells, Somerset, saat ia pertama kali mengalami alergi buah, seperti dilansir Dailymail, Jumat (4/11/2011).
Sejak saat itu, Chrissie mulai mengalami rekasi terhadap semua buah dan beberapa sayuran. Kondisinya begitu buruk sehingga memaksanya tidak boleh lagi makan buah atau sayur, bahkan harus mengontrol setiap produk kosmetik yang digunakannya.
"Orang-orang menuduh saya mengada-ada dan mengatakan saya sebagai pemakan yang rewel atau hanya ingin mencari perhatian. Tapi itu tidak benar. Kalian tidak tahun betapa sulitnya untuk menghindari makan buah atau kontak dengan produk yang mengandung buah," jelas Chrissie. Chrissie menceritakan bagaimana pengalaman buruknya ketika bereksperimen dengan kosmetik dan tidak sengaja menggunakan kondisioner yang mengandung ekstrak buah.
"Saya sedang mengalami malam yang girly dengan teman-teman dan kami memutuskan untuk menggunakan perawatan rambut baru. Tapi setelah beberapa menit, saya merasakan sensasi terbakar di punggung dan bilur-bilur merah karena kondisioner menetes dari rambut. Saya berlari ke kamar mandi dan segera membilasnya. Ketika saya membaca kemasan ternyata saya menemukan ada alpukat di dalamnya," kenang Chrissie.
Ibunya Michelle dan ayah tirinya Kevin keduanya adalah seorang apoteker. Mereka selalu memastikan Chrissie untuk membawa antihistamin untuk setiap kali dia kembali ke universitas.
Sumber : detikhealth.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !