mas template
Headlines News :
mas template
Home » , » Kecelakaan Kereta Api Picu Kemarahan Warga China

Kecelakaan Kereta Api Picu Kemarahan Warga China

Written By maskolis on Tuesday, 26 July 2011 | 05:27

Sabtu, 24 Juli 2011 terjadi lecelakaan kereta api berkecepatan tinggi,  setelah petir menyambar satu pelor Kereta ekspress D3115 dari Hangzhou ke Wenzhou di provinsi Zhejiang, China timur, menyebabkan kehilangan tenaga dan terhenti.. Ternyata dari  kota Shuangyu, Wenzhou, meluncur kereta api kedua D301, sehingga tabrakan tak terhindarkan, yang terjadi pada pukul 20.50 waktu setempat, menyebabkan enam gerbong keluar rel dan dua gerbong terjungkal ke jurang menewaskan sedikitnya 43 orang dan melukai 210 lebih.

Petugas peyelamat dan warga membantu penumpang dari reruntuhan dua gerbong kereta supercepat yang tergelincir dan jatuh dari jembatan di Wenzhou pada hari Sabtu (24/7)

Warga segera menuduh bahwa pemerintah mencoba untuk menutupi bencana dan mempertanyakan bagaimana penyelidikan penuh bisa dilakukan tanpa inspeksi reruntuhan. Sebuah video kemudian muncul yang menunjukkan setidaknya dua mayat jatuh dari kereta saat gerbong yang rusak itu sedang dipindahkan. Video ini telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali dalam waktu kurang dari satu hari.

Mayat pertama jatuh dari ketinggian 60 kaki (20 meter) ketika kereta ditarik krane dari ketingian. Jeritan dapat didengar di belakang. Mayat kedua tampaknya jatuh keluar dari jendela kereta ketika para mekanik menggulingkan kereta ke dalam parit. Sebuah jajak pendapat online lebih dari 44.000 orang menunjukkan bahwa 97 persen tidak senang dengan respon pemerintah atas bencana ini, tragedi besar pertama atas jaringan rel kereta kecepatan tinggi yang digembar-gemborkan. Hanya beberapa ratus orang mendukung partai komunis, sedangkan 93 persen mengatakan manajemen partai sangat lemah, mengabaikan nyawa manusia.

Sebuah komentar populer beredar di internet China mengatakan: "Ketika suatu negara korup hanya sebuah petir saja dapat menyebabkan kecelakaan kereta api [...] tidak satupun dari kita ada pengecualian. China sekarang adalah perjalanan kereta melalui badai petir. Kita bukan penonton;. kita semua penumpang." Para pejabat China telah memerintahkan media untuk tidak membuat sensasi mengenai kecelakaan itu, dan instruksi terbaru dikirim ke wartawan kemarin mengatakan: "Jangan melaporkan kecelakaan terlalu sering, laporkanlah cerita tentang orang-orang bergerak menyumbangkan darah atau taksi driver tidak mengambil ongkos dari korban Jangan menyelidiki penyebab kecelakaan itu."

Instruksi menambahkan: "Judul berita kecelakaan Wenzhou harus diganti 'Kecelakaan Jalur Kereta Api Wenzhou 23 Juli ' mulai sekarang, gunakan judul:..’Dengan Cinta Besar Menghadapi Tragedi Besar' Di televisi, berikan informasi yang relevan, tapi hati-hati dengan musik yang digunakan."

The Global Times, sebuah surat kabar yang dikelola pemerintah, mengatakan kecelakaan itu akan menjadi ‘pelajaran berdarah’ untuk industri kereta api seluruh China dan harus menjadi titik awal untuk standar kereta api yang lebih aman. Namun, mendesak publik untuk membuat penilaian ‘rasional.’

Tiga pejabat kereta api senior telah dipecat setelah kecelakaan itu, termasuk kepala biro kereta api Shanghai. Seorang juru bicara Kementerian Kereta Api China, Wang Yongping, juga menggelar konferensi pers di mana ia menegaskan kembali ‘keyakinan’ China dalam peristiwa ini, merupakan sebuah mercusuar teknologi ambisi negara itu.

Mr. Wang diteriaki oleh wartawan, namun, setelah dia dicerca pertanyaan atas seorang gadis empat tahun yang ditemukan hidup dalam reruntuhan pukul 16:00 pada hari Minggu, setidaknya enam jam setelah pengumuman resmi bahwa semua mayat dalam gerbong telah telah diangkat. Mr. Wang mengatakan penemuan itu sebagai ‘keajaiban.’

Sumber : erabaru.net
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

mas template
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MASKOLIS - All Rights Reserved
maskolis
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya