Layanan Google Buzz, yang diluncurkan pada Februari 2010, tampaknya tak berhasil membuat para pengguna Twitter berpaling. Tadinya, layanan ini ditujukan bagi pengguna yang sudah memiliki akun email Gmail agar bisa melakukan berbagai hal, seperti di Twitter ataupun Facebook, atau bahkan lebih.
Seperti yang dilansir dari laman Techland, 16 Oktober 2011, Google mengatakan, "Dalam beberapa minggu kami akan menutup Google Buzz dan fokus hanya pada Google +. Kami belajar banyak dari produk seperti Buzz dan ke depannya kami akan belajar fokus untuk produk seperti Google +."
Selain Buzz, Google juga akan menutup beberapa layanan lainnya dalam waktu dekat. Contohnya, jejaring sosial Jaiku yang dibelinya tahun 2007 dan Code Search, perangkat yang membantu para programer untuk mencari kode open source. Dengan ditutupnya layanan Google Buzz, sepertinya beberapa rumor yang menyebutkan bahwa produk ini akan mengkanibal layanan yang sudah ada, telah terbukti.
Saat peluncurannya, Google menyebutkan bahwa mereka ingin mengintegrasikan Buzz dengan layanan lain yang sudah ada seperti Wave, Latitude, Voice, seperti layaknya itu terintegrasi pada Gmail. Google juga menyebutkan bahwa fitur-fitur enterprise akan dihadirkan di sana. Setelah itu, tampaknya bisa jadi tak lama lagi semua fitur yang dimiliki Wave akan hadir di Buzz.
Hadirnya layanan Buzz dan Wave yang terus tumbuh dan dikembangkan, menjadi bukti bahwa Google mengulang kesalahan yang sempat dilakukan Yahoo. Yahoo dinilai telah menempuh langkah yang gagal. Mereka berinvestasi di banyak bidang di dunia online. Hasilnya, hanya sedikit dana investasi yang tersedia untuk berbagai layanan yang disiapkan dan tidak fokus ke satupun. Keputusan itu menjerumuskan Yahoo sendiri.
Sumber : teknologi.vivanews.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !