Mantan penguasa Libya, Muammar Khadafi, mencoba menawarkan seluruh kekayaannya kepada para pejuang pemberontak menjelang kematiannya. Ia bersedia menyerahkan uang dan emas koleksinya untuk menebus nyawanya. Kisah itu terungkap lewat penuturan Hammad Mufti, 28, salah satu komandan brigade militer di Sirte, kepada koran Italia Corriere Della Sera, seperti dikutip dari Sky News.
"Saat dia ditarik dari gorong-gorong, lalu didorong-dorong ke jalan, dia bersedia menawarkan segalanya sebagai ganti nyawanya. Dia bilang punya uang dan emas untuk kami, jika kami membiarkan dia hidup," kata Ali.
Pernyataan itu muncul di tengah detik-detik kematian Khadafi yang masih menjadi misteri. "Dia kehilangan banyak darah, dan tubuhnya tak bisa bertahan. Kondisinya sangat buruk. Dia mengalami banyak luka akibat pecahan peluru dan pukulan," ujarnya.
Ali menambahkan, setelah Khadafi berbicara tentang uang dan emas untuk menebus nyawanya, seseorang berteriak meminta diam. "Sebagai seorang Muslim, dia harusnya berdoa untuk jiwanya, tapi nyatanya dia terus mengatakan siap memberi kami uang dan emas yang banyak."
Dalam beberapa pemberitaan media, Khadafi dikabarkan memiliki lebih US$200 miliar uang tunai dan emas yang disembunyikan di tempat rahasia. Uangnya konon tersebar di beberapa rekening rahasia di berbagai negara. Ada pula yang menyebut Khadafi memiliki 140 ton emas yang tersembunyi di lemari besi di sebuah bank sentral di Tripoli.
Selain menawari para pejuang pemberontak kekayaan, Khadafi juga terus memohon ampun agar tak dibunuh. "Jangan tembak, jangan tembak," kata Khadafi kepada sejumlah pejuang pemberontak yang menodongkan pistol, seperti dilansir dari Telegraph.
Tak jelas bagaimana akhirnya Khadafi menghembuskan napas terakhir. Ada yang menyebut ditembak di bagian perut dengan pistol 9 mm. Ada yang menyebut Khadafi ditembak di bagian kepala dan jantung. Ada pula yang menyebut tertembak dalam sebuah serangan saat arak-arakan berlangsung.
Pelaksana Perdana Menteri Libya, Mahmoud Jibril, mengatakan bahwa Khadafi terkena tembakan di kepala saat terjadi baku tembak antara tentara NTC dan loyalis Khadafi.
"Khadafi ditemukan di sebuah gorong-gorong. Dia tak menunjukkan perlawanan. Ketika itu, dia sudah mengalami luka di bagian lengan kanan dan kami membawanya dengan truk. Di perjalanan itulah terjadi baku tembak antara tentara kami dengan pasukan loyalis Khadafi," ujarnya.
Sumber : dunia.vivanews.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !